PENGANTAR



Pengantar
        Hai bloggers... Kami membuat blog ini dalam rangka memperingati hari "SUMPAH PEMUDA" dan di tujukan untuk mengikuti lomba " LT III " antar SMP se Kabupaten Yogyakarta.





         

Motivasi kami membuat blog ini bukan semata hanya untuk memenangkan lomba tersebut. Melainkan juga untuk mengingatkan kita bagaimana semangat para pemuda demi mencapai kemerdekaan Republik Indonesia. Agar kita juga dapat meresapi semangat para pemuda pendahulu kita untuk menjadi generasi penerus bangsa yang bersikap positif dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi,untuk memajukan Bangsa dan Negara kita.

         Blog ini kami buat dari beberapa sumber materi yang kita dapat dengan searching melalui media elektronik yang berupa situs pencarian. Jadi harap di maklumi apabila terjadi kemiripan dengan postingan yang lain.

           Tidak lupa kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
  • Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan sampai hari ini
  • Muhammad SAW sebagai Nabi yang mengajarkan umatnya untuk pergi dari kegelapan menuju terang
  • Kedua Orang Tua Kami yang telah mendidik dan merawat kami sejak masih kecil
  • Keluarga yang selalu mendukung kami
  • Guru yang telah memberikan Ilmu di Sekolah
  • dan semua teman yang selalu menemani kami dikala suka maupun duka

          Kami harap,dengan membaca blog ini kita dapat meningkatkan rasa nasionalisme kita dan menjadi pemuda yang lebih baik lagi.

          Demikian yang bisa kami sampaikan. Apabila ada kesalahan kata maupun kesalahan dalam pembuatan blog ini. Dengan kerendahan hati,kami meminta maaf yang sebesar-besarnya.

          Terima kasih telah membaca blog kami. Kritik dan Saran yang membangun sangat kami harapkan.


ISI SUMPAH PEMUDA



Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :


PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.


Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.
 

 dikutip dari : http://www.wikipedia.org


MAKNA SUMPAH PEMUDA



Makna Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia

Sejak dulu Indonesia memiliki latar belakang yang beraneka ragam, mulai dari agama, suku, adat istiadat. Dan untuk mempersatukan semua itu maka para pahlawan-pahlawan kita telah menyatukan keanekaragaman tersebut dalam satu persatuan yaitu Indonesia. Keaneka ragaman tersebut bukanlah sebagai suatu alasan untuk memecah belah bangsa Indonesia melainkan sebagai sumber kekayaan bangsa Indonesia yang disatukan yang merupakan ciri dan identitas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

Foto : Ilustrasi/liputan6.com
Saat ini Sumpah Pemuda telah memasuki usia 80 tahun, dimana usia yang sudah cukup tua dan matang bagi ukuran manusia. Sumpah Pemuda lahir melalui proses yang sangat panjang yang menghasilkan satu tekad dan tujuan, yakni bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Dan ini dapat diambil kesimpulan bahwa Indonesia merupakan digunakan untuk indentitas nasional yaitu tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.
Makna Sumpah Pemuda itu sendiri yang dulunya dikumandangkan oleh para pemuda-pemuda adalah untuk mempersatukan keanekaragaman bangsa Indonesia untuk membangun bangsa Indonesia terlepas dari belenggu penjajah. Makna Sumpah Pemuda kali ini adalah mengembalikan semangat nasionalisme para pelajar maupun pemuda saat ini seperti yang diikrarkan untuk bersatu dalam satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia, untuk membangun dan merupakan proses kebangkitan dalam menghadapi era globalisasi. Dimana di era sekarang ini rentan sekali para pelajar terpengaruh pada westernisasi yang mengancam rasa nasionalisme kira. Untuk itu semangat persatuan dan kesatuan harus tetap tertanam dalam hati sanubari kaum muda.
Bagaimanapun semangat itu tidak boleh lekang dari perkembangan jaman dan dampak globalisasi. Sumpah Pemuda sudah membuktikan secara jelas, mampu menunjukkan kesan. Melalui semangat Sumpah Pemuda tersebut pula pemuda bersama seluruh warga bangsa dengan semangat persatuan dan kesatuan yang kuat berhasil membawa bangsa ini merdeka sebagai sebuah bangsa. Sumpah Pemuda juga membuktikan sangat jelas bahwa kemajemukan masyarakat bukanlah merupakan hambatan atau kendala bagi penguatan persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan kemajemukan ini merupakan potensi dan kekuatan yang amat kaya untuk memajukan bangsa dan negara.
 

[sumber:http://luhjinggasasmita.blogdetik.com/2009/10/28/makna-sumpah-pemuda-bagi-bangsa-indonesia/]

SEJARAH SUMPAH PEMUDA



Sejarah Sumpah Pemuda 

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.



Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  •     Abdul Muthalib Sangadji
  •     Purnama Wulan
  •     Abdul Rachman
  •     Raden Soeharto
  •     Abu Hanifah
  •     Raden Soekamso
  •     Adnan Kapau Gani
  •     Ramelan
  •     Amir (Dienaren van Indie)
  •     Saerun (Keng Po)
  •     Anta Permana
  •     Sahardjo
  •     Anwari
  •     Sarbini
  •     Arnold Manonutu
  •     Sarmidi Mangunsarkoro
  •     Assaat
  •     Sartono
  •     Bahder Djohan
  •     S.M. Kartosoewirjo
  •     Dali
  •     Setiawan
  •     Darsa
  •     Sigit (Indonesische Studieclub)
  •     Dien Pantouw
  •     Siti Sundari
  •     Djuanda
  •     Sjahpuddin Latif
  •     Dr.Pijper
  •     Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  •     Emma Puradiredja
  •     Soejono Djoenoed Poeponegoro
  •     Halim
  •     R.M. Djoko Marsaid
  •     Hamami
  •     Soekamto
  •     Jo Tumbuhan
  •     Soekmono
  •     Joesoepadi
  •     Soekowati (Volksraad)
  •     Jos Masdani
  •     Soemanang
  •     Kadir
  •     Soemarto
  •     Karto Menggolo
  •     Soenario (PAPI & INPO)
  •     Kasman Singodimedjo
  •     Soerjadi
  •     Koentjoro Poerbopranoto
  •     Soewadji Prawirohardjo
  •     Martakusuma
  •     Soewirjo
  •     Masmoen Rasid
  •     Soeworo
  •     Mohammad Ali Hanafiah
  •     Suhara
  •     Mohammad Nazif
  •     Sujono (Volksraad)
  •     Mohammad Roem
  •     Sulaeman
  •     Mohammad Tabrani
  •     Suwarni
  •     Mohammad Tamzil
  •     Tjahija
  •     Muhidin (Pasundan)
  •     Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  •     Mukarno
  •     Wilopo
  •     Muwardi
  •     Wage Rudolf Soepratman
  •     Nona Tumbel



Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin



 dikutip dari : http://www.wikipedia.org